IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP SEKITAR KEGIATAN KEHUTANAN

Kualitas pelaporan belum sepenuhnya memenuhi Pedoman Kepmen LH Nomor 45/2005 terutama format laporan dan subtansi pelaporan.
 Realisasi jenis dampak yang wajib dikelola dipantau kategori “baik”. Tingkat capaian implementasi kegiatan pengelolaan pemantauan lingkungan pada “cukup baik”
 Implementasi optimal disebabkan oleh permasalahan koordinasi komitmen perusahaan, fokus kebijakan sektoral (PHPL Proper), jadwal kapasitas laboratorium, pengetahuan kompetensi staf serta tidak ada umpan balik/koreksi. Penilaian pelaksanaan RKL-RPL Instansi Lingkungan Hidup jumlah, staff.
 Evaluasi terhadap beberapa hasil masih ketentuan/standar ilmiah. laju erosi “Kelas III” atau “TBE sedang”. air sungai sebesar 93,33% “memenuhi BML” 6,67% “telah melampaui BML”. Parameter tingkat kritis “rendah” (68,89%). Indeks Pencemaran (IP) 66,67% tercemar “ringan” (IP 2,11–3,23) 33,33% kondisi “baik” 0,29-0,84). BML meliputi timbal, DO, CaCO3, nitrit. keanekaragaman Shannon–Wiener vegetasi termasuk kriteria “tinggi”. fauna “sedang”. Shannon-Wiener untuk plankton stabilitas komunitas biota sedang kualitas sedang, sebaliknya bentos rendah berat. Rekruitmen tenaga kerja lokal 90% meningkat 29,57% dari sebelum operasional.